Kamis, 1 Agu 2024 Kat : PKK dan Posyandu

Mahasiswa GIAT 9 UNNES Berperan Aktif dalam Kegiatan Rutin Jumantik di Desa Wunut

2 menit baca
Dilihat : 66x

Wunut, 16 Juli 2024 – Desa Wunut kembali melaksanakan kegiatan rutin Jumantik (Juru Pemantau Jentik) yang bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dan penyakit menular lainnya yang disebabkan oleh nyamuk. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan warga desa tetapi juga didukung oleh mahasiswa GIAT 9 dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang berperan sebagai pembantu dalam pelaksanaan kegiatan.

Setiap minggu, tim Jumantik Desa Wunut melakukan inspeksi ke rumah-rumah warga untuk memeriksa adanya jentik-jentik nyamuk di tempat penampungan air dan lingkungan sekitar. Kegiatan ini dipimpin oleh ibu petugas setempat, yang bersama timnya memastikan bahwa setiap sudut rumah dan halaman bebas dari tempat perkembangbiakan nyamuk.

Mahasiswa GIAT 9 UNNES yang ikut serta dalam kegiatan ini membantu dalam berbagai aspek, mulai dari pencatatan hasil pemeriksaan, memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, hingga membantu membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

“Kami sangat mengapresiasi bantuan dari mahasiswa UNNES. Kehadiran mereka sangat membantu dan memberikan energi baru dalam kegiatan Jumantik ini,” ujar salah seorang petugas Jumantik. “Dengan adanya kolaborasi ini, kami berharap bisa meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya mencegah penyebaran penyakit.”

Para mahasiswa GIAT 9 UNNES mengaku senang dapat terlibat dalam kegiatan ini. Salah satu mahasiswa, Rina Permata, mengatakan, “Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Selain bisa berkontribusi langsung kepada masyarakat, kami juga belajar banyak tentang pentingnya pencegahan penyakit.”

Selama kegiatan, tim Jumantik bersama mahasiswa UNNES menemukan beberapa tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk dan langsung melakukan tindakan pembersihan. Mereka juga memberikan sosialisasi kepada warga tentang cara-cara efektif untuk mencegah perkembangan jentik nyamuk, seperti rutin menguras bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air.

Warga Desa Wunut menyambut baik kegiatan ini dan berterima kasih atas edukasi dan bantuan yang diberikan. “Kami jadi lebih waspada dan peduli dengan lingkungan sekitar. Semoga kegiatan seperti ini terus dilakukan untuk menjaga kesehatan kita semua,” ungkap Ibu Wati, salah satu warga desa.

Kegiatan rutin Jumantik di Desa Wunut dengan dukungan mahasiswa GIAT 9 UNNES diharapkan dapat terus berjalan dengan baik dan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya pencegahan penyakit menular. Kolaborasi antara masyarakat dan mahasiswa ini membuktikan bahwa sinergi positif dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan lingkungan.

Berita Terkait...

Replay